Abstrak Bahasa Inggris

The past few years have witnessed a growing interest among scholars and policy-makers in the interplay of international bureaucracies with civil society organizations, non-profit entities, and the private sector. Authors concerned with global environmental politics have made considerable progress in capturing this phenomenon. Nevertheless, we still lack in-depth empirical knowledge on the precise nature of such institutional interlinkages across governance levels and scales. Building upon the concept of orchestration, this article focuses on the relationship between specific types of international bureaucracies and actors other than the nation-state. In particular, we investigate how the secretariats of the three Rio Conventions reach out to non-state actors in order to exert influence on the outcome of international environmental negotiations. Our analysis demonstrates that the three intergovernmental treaty secretariats utilize various styles of orchestration in their relation to non-state actors and seek to push the global responses to the respective transboundary environmental problems forward. This article points to a recent trend towards a direct collaboration between these secretariats and non-state actors which gives rise to the idea that new alliances between these actors are emerging in global environmental governance.

Abstrak Bahasa Indonesia

Pada beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan minat di antara para cendekiawan dan pembuat kebijakan terhadap interaksi birokrasi internasional dengan organisasi masyarakat sipil, badan non-profit, dan sektor swasta. Para penulis yang prihatin dengan politik lingkungan global telah membuat kemajuan yang cukup besar dalam menangkap fenomena ini. Meskipun demikian, masih terdapat kekurangan pengetahuan empiris mendalam tentang sifat yang tepat dari keterkaitan institusional di seluruh tingkat dan skala pemerintahan. Berdasarkan konsep orchestration, artikel ini berfokus pada hubungan antara jenis birokrasi internasional yang spesifik dan aktor selain pemerintah. Secara khusus, kami menyelidiki bagaimana sekretariat dari tiga Konvensi Rio menjangkau aktor non-pemerintah untuk mengerahkan pengaruh pada hasil negosiasi lingkungan. Analisis kami menunjukkan bahwa tiga sekretariat perjanjian antar pemerintah memanfaatkan berbagai macam orkestra dalam kaitannya dengan aktor non-pemerintah dan berusaha untuk mendorong respon global terhadap masalah lingkungan lintas batas masing-masing ke depan. Artikel ini menyoroti kecenderungan terhadap kolaborasi langsung antara para sekretariat dan aktor non-pemerintah baru-baru ini yang memunculkan gagasan bahwa aliansi baru antara para aktor ini muncul dalam tata kelola lingkungan global.

Hickmann, T., & Elsässer, J. P. (2020). New alliances in global environmental governance: how intergovernmental treaty secretariats interact with non-state actors to address transboundary environmental problems. International Environmental Agreements: Politics, Law and Economics, 20(3), 459–481. https://doi.org/10.1007/s10784-020-09493-5

The original work of the article's abstract was translated from English to Indonesia.

Karya asli dari abstrak ini telah diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Penerjemah Abstrak: Ramadhani Nurazizah Junaedi

Pengendali Mutu Abstrak: Anisa Arum Melati