Self-Regulatory Responses to Unattainable Goals: The Role of Goal Motives
(Respon Pengaturan Diri atas Tujuan yang Tidak Tercapai: Peran dari Motivasi Mencapai Tujuan)
Laura C. Healy, Constantine Sedikides, Alison L. Smith, Joan L. Duda
Self and Identity, Volume 13, Isu 5, 2014, Hal. 594-612 (24-2-2014)
Pengembangan Diri
Open Access
Kategori:
Abstrak Bahasa Inggris
Does motivation for goal pursuit predict how individuals will respond when confronted with unattainable goals? Two studies examined the role of autonomous and controlled motives when pursuing an unattainable goal without (Study 1) or with (Study 2) the opportunity to reengage in alternative goal pursuit. Autonomous motives positively predicted the cognitive ease of reengagement with an alternative goal when the current goal was perceived as unattainable, especially when participants realized goal unattainability relatively early during goal striving. Autonomous motives, however, were negative predictors of cognitive ease of disengagement from an unattainable goal. When faced with failure, autonomously motivated individuals are better off realizing early the goal unattainability. Otherwise, they will find it difficult to disengage cognitively from the pursued goal (despite reengaging cognitively in an alternative goal), possibly due to interfering rumination.
Abstrak Bahasa Indonesia
Apakah motivasi untuk mencapai tujuan dapat memprediksi bagaimana respon seseorang ketika dihadapkan pada tujuan yang tidak bisa dicapai? Dua penelitian mengamati peran dari motif terkontrol dan motif otonom ketika mengejar sebuah tujuan yang tidak tercapai tanpa (penelitian 1) atau dengan (penelitian 2) kesempatan untuk dapat kembali mengejar tujuan pengganti. Motif otonom secara positif memprediksi lebih mudah untuk mendapatkan tujuan pengganti ketika tujuan awal tidak bisa dicapai, terutama ketika peserta menyadari terjadinya kegagalan saat masih di awal perjuangan. Namun motif otonom dapat dengan mudah pula memprediksi secara negatif dalam hal melepaskan tujuan yang tidak bisa dicapai. Ketika dihadapkan pada kegagalan, seorang individu dengan motif otonom lebih bisa menyadari ketidaktercapaian tujuan lebih awal. Namun, mereka akan kesulitan dalam melepaskan tujuan tersebut (meski sudah mendapatkan tujuan pengganti), kemungkinan dikarenakan oleh gangguan psikis.
Ntoumanis, N., Healy, L. C., Sedikides, C., Smith, A. L., & Duda, J. L. (2014). Self-Regulatory Responses to Unattainable Goals: The Role of Goal Motives. Self and Identity, 13(5), 594–612. https://doi.org/10.1080/15298868.2014.889033
The original work of the article's abstract was translated from English to Indonesia.
Karya asli dari abstrak ini telah diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penerjemah Abstrak: Aanisah Hanuun
Pengendali Mutu Abstrak: Yovan Adiyanto